PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Perekonomian
indonesia

Kelas 1EB01
Disusun oleh
KELOMPOK 2
1. Elfrida
sianturi (22216295)
2. Falfa
triez maulana (22216597)
3. Faridatun
nasiroh (22216665)
4. Galbinna
wiky F (22216954)
5. Hafitz
maulana (23216139)
6. Ika
sartika (27216974)
7. Joseph
mario B T (23216754)
8. Karisma
Pangestuti (23216825)
9. Lisa
Yunita (24216073)
10. Muchamad zola F(24216534)
Dosen pebimbing ;
Eva karla
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016/2017
1. Pengertian pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah
peningkatan nilai pasar yang telah disesuaikan oleh tingkat inflasi dari barang
dan jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian selama waktu tertentu. Ia
secara konvensional diukur sebagai tingkat prosentase dari peningkatan dalam
produk domestik bruto riil, atau PDB riil. Yang lebih pentingnya lagi adalah
pertumbuhan rasio PDB terhadap populasi (PDB per kapita, yang juga disebut
sebagai pendapatan per kapita). Suatu peningkatan dalam pertumbuhan yang
disebabkan oleh pemakaian input yang lebih efisien (seperti misalnya modal
fisik, populasi, atau teritori) adalah disebut juga sebagai pertumbuhan
intensif. Pertumbuhan PDB yang disebabkan hanya oleh peningkatan dalam jumlah
dari input yang tersedia untuk digunakan adalah disebut pertumbuhan ekstensif.
Dalam ilmu ekonomi, “pertumbuhan
ekonomi” atau “teori pertumbuhan ekonomi” secara tipikal tertuju kepada
pertumbuhan dari output potensial, misalnya tingkat produksi pada tingkat
tenaga kerja maksimal. Sebagai suatu area studi, pertumbuhan ekonomi secara
umum terpisahkan dari ilmu ekonomi pembangunan. Yang pertama, utamanya adalah
suatu studi tentang bagaimana negara-negara bisa memajukan perekonomian mereka.
Yang kedua adalah suatu studi tentang proses pembangunan ekonomi khususnya pada
negara-negara berpenghasilan rendah.
2. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pengertian Pembangunan Ekonomi
adalah suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk
suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh sistem kelembagaan. Adapun
pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP atau GNP tanpa memandang
apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.Menurut
Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan
penduduk dan kemajuan teknologi. Menurut Prof. Meier pembangunan ekonomi adalah
sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang
panjang. Pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara
terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang
lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus
berlangsung dalam jangka panjang.
3. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembangunan Ekonomi
PERTUMBUHAN EKONOMI
|
PEMBANGUNAN
EKONOMI
|
Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
|
Merupakan proses perubahan yang terus
menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
|
Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan dan juga Tidak memperhatikan
pertambahan penduduk.
|
Memperhatikan pemerataan pendapatan
termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
|
Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
|
Memperhatikan
pertambahan penduduk dan Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
|
Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
|
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi
dengan pertumbuhan ekonomi.
|
Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak
|
Setiap input selain menghasilkan
output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan
pengetahuan teknik.
|
4. contoh kasus dan tanggapan
a. Contoh Kasus Pertumbuhan Ekonomi
Berikut merupakan contoh kasus
subsidi BBM yang dikaikan dengan model solow. Dahulu Indonesia merupakan negara
penghasil minyak di dunia akan tetapi sekarang Indonesia menjadi pengimpor
minyak, ini karena setiap tahunnya produksi minyak di indonesia semakin berkurang.
Selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari
APBN, sehingga kita dapat membeli BBM lebih murah. Price ceiling yang
ditetapkan di bawah harga ekuilibrium akibat adanya subsidi akan menimbulkan
shortage. Shortage digambarkan oleh kasus kelangkaan BBM premium di Indonesia
karena yang disubsidi ialah BBM premium. Subsidi BBM menyebabkan distorsi antar
aspek ekonomi khususnya tenaga kerja, mengakibatkan terjadinya distorsi antar
harga pasar antara BBM bersubsidi (premium) dengan pertamax atau pertamax plus.
Subsidi BBM juga berakibat terhambatnya pengeluaran APBN untuk program sosial.
Realokasi subsidi ini harus fokus kepada pengeluaran pemerintah bukan
pembayaran transfer agar menjaga keefektifan dalam mengurangi tingkat kemiskinan.
Bila menggunakan teknologi yang lebih baik serta SDM yang lebih terampil dalam
produksi minyak, ini akan membawa hal baik untuk perekonomian Indonesia. Dalam
memperoleh teknologi dan SDM yang baik dibutuhkan juga dana yang tidak sedikit.
Menurut penulis hal ini tidak masalah asalkan memberi pembangunan yang
berkelanjutan.
Contoh berdasarkan berita ;
“ Pertumbuhan ekonomi Indonesia
menurun lagi”
5 Februari 2016
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 2015 tercatat pada 4,76%, menurun untuk kelima kalinya berturut-turut.
Melemahnya harga komoditas dan
turunnya belanja konsumen, berbarengan dengan perlambatan di Cina, yang
merupakan mitra kunci perdagangan merupakan penyebab utamanya.
Menjelang akhir tahun lalu,
ekonomi tumbuh sedikit di atas 5%, didorong oleh belanja pemerintah.
Presiden Joko Widodo saat
kampanye pemilihan, berjanji untuk mengangkat pertumbuhan tahunan rata-rata 7%.
Namun Indonesia hanya mengalami
rata-rata pertumbuhan di bawah 6% selama dekade terakhir dan para analis meramalkan,
kemungkinan pertumbuhan tidak membaik untuk beberapa waktu mendatang.
Betapapun, "data kuartal
keempat adalah kejutan yang positif," ekonom Tony Nash mengatakan kepada
BBC.
"Tapi sayangnya kenaikan ini
kemungkinan berumur pendek. Kami memperkirakan akan terjadi penurunan pada
kuartal pertama 2016 dan akan sulit mendapatkan lagi momentum pertumbuhan
sebelum 2017," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, sebuah studi
oleh Kamar dagang Eropa menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan investor Eropa
kepada Indonesia menurun.
b. Contoh Kasus Pembangunan Ekonomi
Rizal Ramli: Reklamasi Jakarta
Jadi Contoh Pembangunan Ekonomi yang Disetir Swasta
Estu Suryowati
Kompas.com - 11/05/2016, 20:10
WIB
Kompas.com/ Estu Suryowati Menteri Koordinator
Kemaritiman Rizal Ramli menggelar rapat koordinasi tentang pengembangan
industri hilir Lapangan Masela, di Jakarta, Rabu (11/5/2016). Pemerintah
berminat mengembangkan industri petrokimia yang bisa memberikan multiplayer
effect terhadap perekonomian Maluku dan nasional.
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri
Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan, pemerintah menginginkan
pembangunan ekonomi disetir oleh negara, bukan investor atau swasta.
Hal tersebut ia sampaikan
menanggapi kabar bahwa Inpex Corporation baru akan mengajukan proposal
pengembangan lapangan atau Plan of Development (PoD) lapangan gas abadi Masela
pada 2019. Jadwal tersebut molor dari yang ditetapkan, yaitu pada 2018.
“Itu kan maunya Inpex. Kita kan
ingin berupaya pembangunan ekonomi kita ini di-drive oleh negara,” kata Rizal
di kantornya, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Rizal mencontohkan kasus
reklamasi pulau Teluk Jakarta. Rizal menyebut, hal itu merupakan salah satu
contoh di mana pembangunan ekonomi disetir oleh investor swasta.
“Kita ingin pembangunan ekonomi
di-drive negara, tapi mengakomodasi semua kepentingan. Kita mengakomodasi
kepentingan investor, Inpex, dan lain-lain,” kata Rizal.
“Bukan dibalik-balik! Kasus
reklamasi kan yang men-drive swasta,” imbuh Rizal.
Sebelumnya dikabarkan, pihak
Inpex sudah menyampaikan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bawah PoD Masela baru bisa diajukan pada
2019.
Molornya pengajuan PoD Masela ini
disebabkan berubahnya desain pembangunan kilang dari floating menjadi
pengembangan di darat.
Akibat molornya pengajuan PoD
Masela ini, maka produksi Blok Masela pun mundur menjadi tahun 2025, dari
target awal 2024.
TANGGAPAN TERHADAP KASUS DI ATAS
;
• Subsidi
BBM
1. Tanggapan :
Menurut kami kebijakan pemerintah
ini sudah baik dan bagus dalam rangka mengurangi angka kemiskinan yang terjadi
di Indonesia, namun dewasa ini tidak sedikit kebijakan tersebut
dipersalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, Yang dimana
seharusnya masyarakat menegah kebawah
yang mendapatkan subsidi tersebut tapi banyak juga masyarakat yang bisa dibilang cukup mampu juga
mendapatkan subsidi tersebut. Dimana saran atas kebijakan tersebut harus lebih
diperhatikan oleh pemerintah dalam memberikan subsidi bbm kepada masyarakat
menengah kebawah.serta solusi solusi
untuk pembagian subsidi bbm diperketat, diperketat disini mengandung arti
dimana pemerintah dalam membagian subsidi tersebut harus meminta data
masyarakat terlebih dahulu, apakah masyarakat yang diberikan subsidi bbm
tersebut masyarakat mengengah kebawah apa bukan, dengan pemberian subsidi
diperketat, diharapkan dapat terlaksananya kebijakan tersebut dengan sempurna.
• Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Turun Lagi
1. Tanggapan :
Menurut kami , untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia bukanlah hal yang sangat gampang.
Karena dari beberapa faktor penentunya, Indonesia masih sangat kurang. Contoh Seperti halnya SDM, Sumber Daya
Manusia yang handal di negeri ini masih sangatlah kurang, namun sebaliknya
sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangatlah banyak, di sinilah yang
menyebabkan kurang optimalnya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan saran Persentase
pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan lagi, karena jika tidak akan menambah dampak
buruk bagi negara ini seperti, kemiskinan, kepadatan penduduk dan pendapatan
yang tidak merata. Serta solusi Dalam hal ini, pemerintah harus meningkatkan
kualitas-kualitas faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi seperti, (SDM)
memberikan pelatihan-pelatihan agar Sumber Daya Manusia di Indonesia dapat
mengolah Sumber Daya Alamnya sendiri tanpa bantuan tenaga ahli luar negeri.
(Modal) Disini kita harus memberika fitback atau keuntungan balik bagi investor
maupun konsumen langganan, karena dengan begitu mereka akan percaya kepada
Indonesia dan tentunya akan menambah devisa negara.
Contoh Kasus Kedua :
• Rizal
Ramli : Reklamasi Jakarta Jadi Contoh Pembangunan Ekonomi yang disetir Swasta.
1. Tanggapan :
Menurut kami , memang seharusnya
Pembangunan Ekonomi di kendalikan oleh negara ini sendiri bukan dari pihak
swasta. Karena jika pihak swasta yang mengaambil alih Pembangunan Ekonomi
tersebut, menurut saya akan berbahaya dan dia (pihak swasta) akan seenaknya
mengambil keuntungan dan mengeksplorasi Sumber Daya Alam di Indonesia.
Contohnya, seperti PT. Freeport yang kita ketahui dia telah membabat habis
beberapa gunung di daerah Papua, yang dimana Indonesia hanya mengambil beberapa
persen keuntungan dari Penjualan emas Pt. Freeport.serta seran Pemerintah harus
melakukan Pembangunan Ekonomi dengan dikendalikan sendiri tanpa harus
dikendalikan pihak swasta, serta solusi Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia
sudah seharusnya Melakukan Pembangunan Ekonomi dan Pengeksplorasian Sumber Daya
Alam dilakukan oleh negara ini sendiri tanpa campur tangan Pihak Swasta. Karena
dengan dikendalikan dengan negara ini sendiri, maka negara akan dapat mengambil
keuntungan penuh dari penjualan atas pengeksplorasian SDA yang ada di Indonesia
sehingga Pembangunan Ekonomi di Indonesia dapat terlaksana dengan baik.
KESIMPULAN
Setiap negara
tidak terlepas dari
pembangunan ekonomi. Dalam
meningkatkan perekonomian
negara, maka dibutuhkan
strategi-strategi yang mantap.
Di samping itu, modal atau investasi merupakan syarat
utama yang harus dimiliki suatu negara.Dalam teori lingkaran perangkap
kemiskinan, ternyata pembangunan di suatu negara ditentukan oleh
kondisi negara itu
sendiri. Keadaan masyarakat
yang terbelakang dan masih
tradisionil serta kekayaan
alam yang kurang
diberdayakan menyebabkan roduktivitas rendah.
Produktivitas yang rendah
menjadi hambatan untuk
masyarakat memperoleh pendapatan riil sehingga tabungan mereka menjadi
rendah pula. Selanjutnya, tabungan
yang rendah menyebabkan
pembentukan modal rendah
yang mengakibatkan pembentukan
modal suatu negara menjadi rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Drs .p.c.suroso,msc. Perekonomian
indonesia . jakarta: PT. Gramedia pustaka utama .
Sukirno,
Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan.
Jakarta: Lembaga FakultasEkonomi UI dengan Bima Grafika.
Jhingan, M.L. 1990. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: CV
Rajawali.
Wahyu, Y. Istiyono
dan Ostaria Silaban.
2006. Kamus Pintar Bahasa
Indonesia.
Batam: Karisma Publishing Group.
https://indahainunnikmah.files.wordpress.com/2013/06/makalah-strategi-pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi.pdf
http://desiauliasari.blogspot.co.id/2012/11/pertumbuhan-ekonomi-dan-pembangunan.html