Kamis, 17 November 2016

SS_TUGAS 3_PENGANTAR BISNIS

MENGANALISIS PEMASARAN PT TOYOTA INDONESIA


        

    PT Toyota-Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mobil Toyota di Indonesia. TAM merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk dengan persentase saham 51% dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 49 %.

Sejarah

     PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan merger bersama tiga perusahaan antara lain :

* PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973)
* PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976)
* PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982)

  Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota-Astra Motor. Merger ini dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif.

  Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.
Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan,yaitu :

* PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 5 % dan TMC menjadi 95%
* PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 51 % sedangkan TMC 49%


1.PRODUCT




   Produk tidak akan pernah terlepas dari brand / merk. Defini brand adalah ”brand is a name, symbol, design, or combination of them that identifies the goods or service of a company” (straub and attner,1994:391). Brand mengandung nilai kualitas sebuah barang atau jasa yang diperoleh dari pengalaman penggunaan satu produk atau lebih.
Straub dan Attner membagi brand menjadi tiga :
1. Nama (brand name) : bentuk kata, huruf, atau gabungan keduanya yang digunakan untuk memberikan ciri khas.Brand Toyota, jika kita lihat ekmbali dari sejarahnya adalah Toyoda. Kemudian tahun 1937 mereka meresmikan divisi otomotif dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda seperti nama industri tekstil. Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8 karakter, dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri otomotif merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan seperti apa kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting. Karena nama Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis sehingga diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun 1937 merupakan era penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang. Pemilihan nama sebuah brand juga harus melihat dari segi popularitas atau kemudahan dalam penyebutan.
2. Tanda (brand merk): simbol atau desain yang digunakan untuk ciri atau membedakannya . contoh: huruf M pada McDonald’s, simbol orang berkuda pada Ralphpolo, perahu layar pada BNI 1946, dan buaya pada pakaian Lacoste. Kijang dengan logo TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Di tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval (elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit of understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan mempengaruhi sekelilingnya.
3. Karakter : (trade chraracter): simbol yang menunjukkan kualitas manusia. Contoh Mr.Ronald Mc Donald untuk produk Mc Donald’s dan Mr. Versce pada pakaian Versace. Toyota tidak memiliki karakter atau simbol manusia karena dengan brand yang sudah dipercaya sudah cukup menjadi nilai jual. kebesaran nama Toyota, produsen mobil nomer satu di dunia yang terkenal dengan reputasi kualitasnya. Toyota sendiri memang dikenal sebagai produsen mobil dengan mutu produk yang handal dan terpercaya. Tak pelak nama besar Toyota ini menjadikan Toyota sebagai produk yang bisa mencuri hati para pembeli mobil di tanah air.
   Selain brand name, masih ada hal lain yang harus diperhatikan dalam produk yaitu desain produk.
Dari wikipedia, Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata
Material
a. Terbuat dari material yang terbaik sesuai standar Toyota:
i. Polyprophelene Plastic (PP)
Bahan yang tahan benturan, sering dipakai untuk front & rear bumper guard.
ii. Acrylonitrie Butadine Styrene (ABS)
Bahan yang sangat ringan sehingga tidak akan mengganggu performa kendaraan.
b. Standar material yang digunakan
Standar untuk menjaga supaya material yang digunakan mempunyai daya tahan untuk kondisi yang akan sering dihadapi
Contoh: Untuk spoiler menggunakan material ABS karena material ini paling tahan terhadap sinar matahari
2. Proses pembuatan yang sesuai standar Toyota

Langkah 1 - Styling Design
Tujuan: Untuk memberikan desain yang terbaik
Proses: Membuat beberapa alternatif styling design (2 dimensi), mengadakan design review, dan memilih satu desain yang terbaik

Langkah 2 - Product Design /CAD Data Development
Tujuan: Produk jadi nanti akan benar-benar sesuai dengan desain produk (product design).
Proses : desain yang terpilih kemudian dibuat data 3 dimensi dengan bantuan Computer Aided Design (CAD), lengkap dengan posisi pemasangan, dan komponen pendukung seperti nut & bolt, double adhesive tape, atau klip. Hasilnya disebut CAD Data. Kemudian dibuat drawing atau gambar teknik. Hasil produksi missal nantinya harus sesuai dengan drawing ini, baik secara dimensi maupun kelengkapan komponennya.


Langkah 3 –Mock up Review
Tujuan : memastikan persisi produk benar benar tepat sesuai dengan kendaraan.
Proses : membuat produk yang menyerupai produk aslinya, mengevaluasi dengan melakukan pemasangan ke mobil. Jika masih terdapat kekurangan,CAD data direvisi dan dievaluasi lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah saat produk tersebut diproduksi massal.


Langkah 4 – Tooling Development
Tujuan : untuk memastikan semua alat alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan untuk menghasilkan produk yang terbaik.
Proses : pembuatan perangkat pendukung produksi massal, seperti mold (cetakan), jig (alat bantu proses / pemasangan), checking fixture (alat bantu pengecekan produk). Proses ini umumnya memakan waktu maksimal, 3 bulan.


Langkah 5 – Trial & Performance Evaluation
Tujuan : untuk menguji daya tahan produk sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada konsumen
Proses : hasil produksi massal diuji ketahanannya melalui beberapa tes sesuai standar yang diterapkan TOYOTA seperti ketahanan terhadap panas, vibrasi, atau bahan kimia.
standar pengetesan : memastikan metode yang digunakan benar benar dapat menguji ketahanan produk.
Contoh : untuk ketahanan front bumper guard diuji dengan melakukan 30 kali
Untuk ketahanan front bumper guard dan rear bumper guard diuji dengan melakukan 30 kali automatic car washing test (mobil dicuci 30 kali secara kontinyu dengan menggunakan automatic car washing machine) untuk memastikan tidak terjadi perubahan posisi dan tidak ada cat yang mengelupas.
untuk ketahanan side visor terhadap sinar UV (ultraviolet) diuji dengan disinari lampu 130 V suhu 80°C selama 200 jam.
Quality Control
Tujuan : untuk memastikan hanya produk dengan kualitas terbaik yang akan sampai ke tangan konsumen
Proses : menentukan batasan kualitas, seperti dimensi dan tampilan (gores, bintik)


Langkah 6 – Mass Production
Setelah produk dipastikan memenuhi standar yangditerapkan Toyota, dan sudah dilakukan proses persetujuan (approvval) barulah pemasok atau supplier mulai melakukan produksi secara massal.
Kita dapat melihat bahwa Toyota sebagai perusahaan yang besar, sudah memenuhi salah satu aspek dasar yang harus dicapai yaitu ”kualitas produk dan layanan terbaik melalui penguasaan teknologi baru”. Dengan material dan proses pembuatan yang telah penulis jabarkan di atas.


2.PRICE
   Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Dalam bauran pemasaran yang ke dua, adalah price (harga). Satu dari banyak alasan konsumen di Indonesia membeli mobil buatan Toyota adalah resale value yang tinggi. Sudah bukan rahasia lagi, nilai mobil Toyota awet hingga bertahun-tahun. Dan bukan satu dua kali harga jual kembali bahkan sama atau lebih tinggi dari saat membeli. Membeli Toyota seperti menanam investasi yang menguntungkan.
   Resale value yang tinggi itu mencerminkan kualitas produk dan konsistensi layanan purna jual Toyota. Bukan hal yang mudah untuk membangun resale value yang bisa bertahan seperti itu. Dan nyatanya, bukan hanya di Indonesia saja resale value Toyota tinggi, tapi juga di Amerika Serikat.
Survei terakhir Kelley Blue Book -situs otomotif terkenal dan menjadi acuan utama konsumen untuk riset mobil- yang dirilis Rabu (2/12) memperlihatkan mobil-mobil buatan Toyota memiliki resale value tertinggi dibandingkan merek-merek lain. Setelah lima tahun, harga rata-rata mobil buatan Toyota adalah 38,8% dari harga baru. Angka ini turun dari tahun lalu yang menurut analisa Kelley Blue Book berkaitan dengan begitu banyaknya pemain yang di segmen mobil kecil. Tahun lalu resale value Toyota mencapai hampir 43%. Kelley menghitung resale value berdasarkan kondisi pasar, kompetisi di tiap segmen dan ekspektasi ekonomi.
   Menurut penulis harga jual kembali mobil toyota yang tinggi atau bahkan lebih tinggi daripada saat membeli, membuktikan bahwa konsumen memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kualitas mobil Toyota sebagaimana telah dikemukakan oleh Philip Kotler bahwa harga harus dapat menciptakan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Keuntungan yang diperoleh oleh konsumen adalah kepuasan atas kualitas produk, merk Toyota sendiri yang telah melegenda khususnya di Indonesia dan pelayanan prima yang diberikan oleh Toyota.Dalam menetapkan suatu harga pada barang, ada proses atau langkah penetapan harga sebagai berikut:
  1. Proses Penetapan Harga
  2. Perusahaan harus memilih tujuan penetapan harga
  3. Memperkirakan biaya, permintaan dan persaingan
  4. Memilih metode penetapan harga
  5. Menentukan harga yang berlaku
3.PROMOTION
   Menurut Saladin (2002:171),definisi promosi adalah :
“promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang bertujuan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang perusahaan dan produk tersebut”.
Dapat disimpulkan promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan keunggulan suatu produk serta membujuk pasar sasaran untuk membelinya, dan dapat menciptakan preferensi konsumen atau calon konsumen mengenai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Toyota telah menghabiskan puluhan milyard tiap tahun untuk promosi iklan dalam rangka memberi tahu konsumen mengenai mobil Toyota. Pramuniaga penyalur menawarkan bantuan kepada calon pembeli serta membujuk mereka. Toyota dan penyalurnya menawarkan promosi khusus- potongan tunai, tingkat bunga rendah sebagai insentif pembelian.
   Dalam hal ini, promosi dilakukan oleh pihak principle dan distributor. Pihak principle yaitu PT. Toyota Astra Motor melakukan promosi melalui aktifitas above the line (ATL) yaitu aktifitas promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya : iklan di televisi dengan berbagai versi. Sedangkan pihak distributor yaitu AUTO2000 lebih banyak melakukan aktifitas promosi melalui below the line (BTL). Below The Line ( BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail atau konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk tersebut, contohnya : program bonus, hadiah, showroom event, pembinaan konsumen dan lain-lain.

4.PLACE
   Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Distribusi (place) meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen sasarannya. Toyota terus menjalin kerjasama dengan penyalur independennya yang menjual beraneka ragam model produk perusahaan. Toyota menyeleksi penyalurnya dengan cermat dan memberikan dukungan kepada mereka. Penyalur berupaya menjaga persediaan mobil Toyota, mendemonstrasikan kepada calon pembeli, menegosiasi harga, menutup penjualan, dan melayani pelayanan pasca penjualan.


REFERENSI
1.https://www.scribd.com/doc/310767518/Manajemen-Pemasaran-PT-Toyota-Astra-Motor
2.http://dewirb.blogspot.co.id/2010/11/tugas-manajemen-pemasaran-toyota.html