Kamis, 26 September 2019

Cara yang harus dipersiapkan ketika wawancara kerja online dan offine

Selalu menyenangkan ketika menerima undangan wawancara kerja, terutama bila berasal dari perusahaan yang Anda impikan untuk waktu yang lama. Mereka sulit didapat di dunia kerja yang semakin bersaing ini sehingga setiap undangan wawancara terasa seperti sebuah prestasi kecil. Ini adalah pertanda bahwa seseorang mengenali nilai Anda dan percaya bahwa Anda adalah kandidat yang baik untuk sebuah pekerjaan.
Tapi bagaimana jika semuanya berakhir sampai disana? Bagaimana jika alih-alih berlanjut ke tahap berikutnya dari proses perekrutan, Anda mendapati diri Anda masih dalam keadaan berjuang untuk mendapatkan pekerjaan – hanya beralih dari satu wawancara ke wawancara lainnya dan tidak pernah mendapat banyak peluang untuk mendapatkan tawaran pekerjaan.
Mungkin masalahnya terletak pada cara Anda bersikap selama proses wawancara, atau mungkin karena hal-hal lain yang terjadi setelah proses wawancara selesai. Rekruter seringkali akan memeriksa referensi yang Anda cantumkan untuk mencari pendapat kedua sebelum memutuskan apakah mereka ingin mempekerjakan Anda atau tidak. Apapun masalahnya, selalu ada solusi yang bisa Anda terapkan untuk membantu Anda membuat semua hal berbalik sesuai keinginan Anda:
  • Lakukan latihan wawancara  tiruan dengan seorang teman
Sejujurnya, kita seringkali tidak sadar dengan sikap kita di akhir wawancara. Harus diingat bahwa jawaban yang Anda berikan hanya mempengaruhi sebagian kecil dari proses wawancara secara keseluruhan. Pewawancara tidak hanya mendengarkan setiap kalimat yang kita ucapkan, mereka juga mengamati cara kita berkomunikasi melalui bahasa tubuh kita. Sebuah gerakan kecil yang alami bagi kita dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang lain, jadi sebaiknya kita memperhatikannya selama proses wawancara berlangsung. Solusi terbaik Anda untuk masalah ini adalah dengan merekam sebuah wawancara tiruan dengan seseorang yang Anda percaya sehingga Anda dapat melihat apa yang pewawancara lihat saat mereka berbicara dengan Anda. Perhatikan dengan cermat bagaimana Anda menjawab sebuah pertanyaan begitu juga dengan sikap Anda selama sesi berlangsung. Begitu Anda telah menemukan hal-hal yang perlu ditingkatkan,  kerjakan dengan pasangan Anda sehingga Anda tidak akan mengulangi kesalahan yang sama pada saat wawancara yang sebenarnya.
  • Latihan, latihan, latihan
Tr.What to do when you’re getting job interviews but no job offers_2
Pepatah lama mengatakan, “Latihan membuat jadi sempurna,” tetap berlaku selama proses pencarian pekerjaan. Sebagai pelamar, peran Anda adalah untuk meyakinkan rekruter bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini, jadi pastikan Anda sudah siap untuk setiap undangan wawancara yang Anda terima. Antisipasi setiap jawaban yang mungkin akan ada selama wawancara dan latihlah jawaban Anda sampai Anda hafal mereka dalam hati Anda. Latihan wawancara tiruan dari tips yang pertama adalah cara sempurna untuk melakukan semua itu. Interpretasikan diri Anda dengan baik dengan jawaban yang benar dan  mungkin Anda akhirnya akan mendapatkan tawaran pekerjaan.
Mundur sedikit ke belakang dan bayangkan hal yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih pekerjaan yang Anda lamar
Agar solusi ini berhasil, Anda harus kembali tepat diwaktu saat Anda baru saja mulai mencari lowongan pekerjaan. Bagaimana Anda memilih kriteria pekerjaan yang ingin Anda dilamar? Mungkin alasan mengapa Anda tidak ditelepon kembali adalah karena manajer HRD tidak berpikir Anda cocok untuk mereka. Anda mungkin telah melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikan Anda. Ini mungkin juga merupakan situasi di mana Anda mungkin sesuai dengan kriteria untuk mengisi posisi tersebut, hanya saja Anda tidak cocok untuk bekerja di perusahaan yang membutuhkan. Jangan sedih jika begitu, Anda harus lebih berhati-hati saat melamar pekerjaan kedepannya . Carilah lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan Anda di perusahaan yang sesuai dengan kepribadian Anda.
  • Lihat bagaimana cara Anda mempresentasikan diri Anda di depan pewawancara
Pesona diri adalah segalanya ketika melakukan wawancara kerja – ini adalah pertama kalinya rekruter bertemu dengan Anda dan ini bisa menjadi satu-satunya kesempatan Anda untuk meraih hadiah jadi pergunakan kesempatan ini untuk membuat kesan yang bagus dan tidak terlupakan. Berpikiran positif adalah kuncinya – orang akan tertarik pada orang yang bersikap ramah dan optimis jadi pastikan Anda memancarkan getaran itu dari dalam diri Anda. Bersikaplah yang ramah dan menyenangkan, dan perhatikan sikap Anda selama proses ini berlangsung. Inilah rahasia yang mungkin tidak ingin diberitahukan oleh seorang HR profesional: Benar sekali, pencari kerja mendapat pekerjaan sesuai dengan bakat dan keahlian mereka, tetapi perekrut juga akan mempertimbangkan kepribadian calon pekerja ketika saatnya tiba bagi mereka untuk memutuskan siapa yang akan dipekerjakan. Secara singkat, orang ingin bekerja dengan orang-orang yang mereka rasa memiliki hubungan atau merasa bisa bergaul dengan mereka. Jika Anda orang yang agresif, gugup atau hanya orang memiliki sifat negatif secara keseluruhan, ada kemungkinan besar Anda tidak akan diterima di awal bahkan jika Anda memenuhi (atau bahkan melampaui) kriteria yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut.
  • Lakukan pengecekan latar belakang diri Anda sendiri secara online dan offline
Bagaimana jika Anda mendapati diri Anda sudah melakukan yang terbaik pada hari wawancara – Anda dapat menjawab pertanyaan pewawancara secara memadai dan penuh percaya diri, semua sembari menjaga hubungan baik dengannya – namun Anda masih belum mendapatkan tawaran pekerjaan pada akhirnya? Anda mungkin ingin melakukan sedikit investigasi untuk menemukan alasannya. Pertama, cek dengan referensi Anda: apakah orang-orang ini dapat Anda percaya untuk memberikan ulasan positif tentang Anda? Selanjutnya, periksa tentang diri Anda secara online: apakah itu manggambarkan diri Anda dengan cara yang positif atau tidak? Seringkali, rekruter tidak akan ragu untuk mengubah pikiran mereka tentang mempekerjakan seseorang saat mereka menemukan sesuatu hal yang negatif tentang orang tersebut setelah wawancara selesai. Periksa untuk melihat apa yang bisa mereka temukan tentang Anda secara online dan offline dan perbaiki hal hal yang mungkin Anda sukai sesegera mungkin.

Senin, 22 April 2019

Dialogue Complaint In The House


Alvian Yudha  O ( 20216646)
Fadilah Maulana M (22216454)
Nuzhah Yokatta PF ( 25216650)
Muchammad Zola F ( 24216534) 



(Conversations at Home)
Alvian (Boss)              : Eminent!! Can you come here a minute
Fadil (Assistant)          : There is What Alvian? Do you need assistance?
Alvian (Boss)              : Please buy me a Flour now
Fadil (Assistant)          : Good boss will I traded immediately

(On The Way To The Market)
Fadil (Assistant)          : okay I have to quickly get to the market to buy flowers
Zola (Neighbors)         : Fadil Hi! Why do you look in a hurry?
Fadil (Assistant)          : I had to quickly go to market to buy flowers in want boss Alvian
Zola (Neighbors)         : Okay. Be careful on the street because the weather was not friendly
Fadil (Assistant)          : Okay. Thank you sir Zol

(Conversation In the Market)
Fadil (Assistant)          : Excuse me sir, did you sell flowers?
Yokatta (Flowerman)  : Of course I sell many kinds of flowers. There sunflowers, roses, jasmine, even I sell flowers and flower village savings.
Fadil (Assistant)          : Wow so many flowers that are sold here. Okay I choose roses. What is the price for the roses?
Yokatta (Flowerman)  : Only fifty thousand for you can get roses
Fadil (Assistant)          : Okay this pack money
Yokatta (Flowerman)  : Okay deck thanks!

(Arriving in the House Boss)
Fadil (Assistant)          : Boss I've bought flowers boss asked
Alvian (Boss)              : Oh my god, I am not asking you to buy flowers, but I ask you to buy me my flour to make donuts.
Fadil (Assistant)          : O yes? Then I apologized previous boss, I heard that the boss asked me to buy flowers instead of flour
Alvian (Boss)              : Well I'm sorry, then traded flour for me now
Fadil (Assistant)          : Okay boss

Senin, 25 Maret 2019

Biography Of Endogan

Recep Tayyip Erdoğan was born 26 February 1954. He is a Turkish politician serving (gerund) as the 12th and current President of Turkey since 2014. He (peronal pro) previously served as Prime Minister from 2003 to 2014 and as Mayor of Istanbul from 1994 to 1998. He founded the Justice and Development Party (AKP) in 2001, leading it to general election victories in 2002, 2007 and 2011 before standing (gerund) down upon his (possesive pro) election as President in 2014. Coming from an Islamist political background and as a self-described conservative democrat, he has promoted socially conservative and liberal economic policies in his (possesive pronouns) administration. Under his (possesive pronouns) administration, Turkey has experienced democratic backsliding.
Erdoğan played football for Kasımpaşa before being elected in 1994 as the Mayor of Istanbul from the Islamist Welfare Party. He was stripped of his (possesive pro) position, banned from political office, and imprisoned for four months, for reciting a poem that (relative pronouns) promoted a religious point of view of government during a speech in 1998. Erdoğan abandoned openly Islamist politics and established the moderate conservative AKP in 2001. Following the AKP's landslide victory in 2002, the party's co-founder Abdullah Gül became Prime Minister, until his (possesive pro) government annulled Erdoğan's ban from political office. Erdoğan became Prime Minister in March 2003 after winning a by-election in Siirt.

Erdoğan's government oversaw negotiations for Turkey's membership in the European Union, an economic recovery following a financial crash in 2001, changes to the constitution via referenda in 2007 and 2010, a Neo-Ottoman foreign policy, and investments in infrastructure including roads, airports, and a high-speed train network, and finally the Turkish currency and debt crisis of 2018. With the help of the Cemaat Movement led by preacher Fethullah Gülen, Erdoğan was able to curb the power of the military through the Sledgehammer and Ergenekon court cases. In late 2012, his (possesive pro) government began peace negotiations with the Kurdistan Workers Party (PKK) to end (to infinitive)the ongoing PKK insurgency that began in 1978. The ceasefire broke down in 2015, leading to a renewed escalation in conflict. In 2016, a coup d'état was unsuccessfully attempted against Erdoğan and Turkish state institutions. This was followed by purges and an ongoing state of emergency.

Political scientists no longer consider Turkey as a fully fledged democracy, citing the lack of free and fair elections, purges and jailing of opponents, curtailed press freedom, and Erdoğan's efforts to broaden his executive powers and minimize his executive accountability. Widespread 2013 protests broke out against the perceived authoritarianism of Erdoğan's policies; he criticized the protestors and then had them (personal pro) suppressed by police, which killed 22 people, injured numerous others and brought international condemnation from foreign governments and human rights organizations. This stalled negotiations related to EU membership. Following a split with Gülen, Erdoğan promulgated sweeping judicial reforms he insisted were needed to purge (to infinitive) Gülen's sympathisers, but which were criticised for threatening judicial independence. A US$100 billion corruption scandal in 2013 led to the arrests of Erdoğan's close allies, and incriminated Erdoğan. His (possesive pro) government has since come under fire for alleged human rights violations and crackdown on press and social media, having blocked access to Wikipedia, Twitter, Facebook and YouTube on numerous occasions. Erdoğan's government lifted the bans when directed by court orders, but later reimposed them (personal pro). In 2016, Turkey under Erdoğan began a crackdown on freedom of the press; in 2016 and 2017, more journalists have been incarcerated in Turkey than in any other country. He (personal pro) was re-elected in the 2018 general election and assumed the role of Executive President and became both the head of state and head of government.


Note!

Kuning : simple past tense

Biru : simple present tense

Hijau : past perfect (karena ada had/have been)

Merah : past perfect continous (karena having...)